![]() |
Aksi memecahkan gelas di kepala menjadi ciri khas massa LSM Pemantau Kinerja Aparatur Negara (Penjara) saat berunjuk rasa. Sama persis seperti aksi mereka di depan Gedung Sate bulan lalu, aksi seratusan LSM Penjara di depan Kejati Jabar, Jalan LRE Martadinata, Selasa (22/12/2009), dibumbui aksi pecah gelas di kepala, yang lagi-lagi membawa korban.
Aksi yang dimulai pukul 10.15 WIB, diawali dengan longmarch dari Gedung Sate ke Kejati Jabar. Mereka menuntut pengusutan dugaan korupsi dana bansos Rp 5,1 miliar pada 2005 yang dilakukan Mantan Sekda Pemkab Bandung yang kini menjadi Bupati Bandung Barat, Abu Bakar.
'Abu Bakar mengkhianati rakyat KBB', ini adalah salah satu tulisan dalam spanduk yang dibawa massa. Ketum LSM Penjara Achmad Fachrie mengatakan Kejati sampai saat ini dinilai masih mandul dalam mengusut dana bansos yang diduga diselewengkan Abu Bakar tahun 2005 lalu.
"Abu Bakar kebal hukum hingga tak pernah tersentuh oleh hukum, lebih baik Kejati diganti dengan jaksa impor," ujar Fachrie.
Di sela-sela orasi ini, Fachrie bersama tiga orang demonstran lainnya tiba-tiba memecahkan gelas minum di atas kepala, sehingga membuat kepala mereka mengucurkan darah. "Allahu Akbar," teriak mereka berempat yang diikuti oleh puluhan demonstran lainnya. "Ini adalah bukti mencari keadilan," teriak Fachrie.
Fachrie dan tiga rekannya terlihat mengelap darah yang mengucur dengan kaos mereka. Salah seorang demonstran terlihat sempoyongan.
Setelah aksi pecah gelas ini, massa mulai panas. Mereka merangsek maju ke depan, berniat masuk ke dalam. Namun seratusan Dalmas yang berjaga di depan gerbang kejaksaan, menghadang mereka. Tak ayal, adu badan pun terjadi.
Namun massa berakhir dipukul mundur. Akhirnya massa pun membakar maniken yang bertuliskan Abu Bakar.
Tak lama berselang, perwakilan massa akhirnya diterima pihak kejaksaan yaitu oleh Wakajati Basyuni Maarif dan Asinyel Kejati Susilo. Dalam audiensi ini, massa menyodorkan kontrak politik yang isinya komitmen kejaksaan untuk mengusut dugaan korupsi Abu Bakar. Namun hal itu ditolak kejaksaan.
"Jika bukti awalnya cukup, kami janji akan memprosesnya," ujar Wakajati saat menolak kontrak politik itu.
Akhirnya massa pun menerimanya. Kemudian mereka bubar. Saat sudah tiba di halaman, tiba-tiba seorang demonstran yang tadi memecahkan gelasn di kepala, ambruk pingsan. Kemudian, dia pun dibawa ke RS Halmahera dengan Taksi. Insiden ini juga terjadi pada saat demo di Gedung Sate bulan lalu. Di mana demonstran yang memecahkan botol kaca di kepala, jatuh pingsan.
Aksi yang dimulai pukul 10.15 WIB, diawali dengan longmarch dari Gedung Sate ke Kejati Jabar. Mereka menuntut pengusutan dugaan korupsi dana bansos Rp 5,1 miliar pada 2005 yang dilakukan Mantan Sekda Pemkab Bandung yang kini menjadi Bupati Bandung Barat, Abu Bakar.
'Abu Bakar mengkhianati rakyat KBB', ini adalah salah satu tulisan dalam spanduk yang dibawa massa. Ketum LSM Penjara Achmad Fachrie mengatakan Kejati sampai saat ini dinilai masih mandul dalam mengusut dana bansos yang diduga diselewengkan Abu Bakar tahun 2005 lalu.
"Abu Bakar kebal hukum hingga tak pernah tersentuh oleh hukum, lebih baik Kejati diganti dengan jaksa impor," ujar Fachrie.
Di sela-sela orasi ini, Fachrie bersama tiga orang demonstran lainnya tiba-tiba memecahkan gelas minum di atas kepala, sehingga membuat kepala mereka mengucurkan darah. "Allahu Akbar," teriak mereka berempat yang diikuti oleh puluhan demonstran lainnya. "Ini adalah bukti mencari keadilan," teriak Fachrie.
Fachrie dan tiga rekannya terlihat mengelap darah yang mengucur dengan kaos mereka. Salah seorang demonstran terlihat sempoyongan.
Setelah aksi pecah gelas ini, massa mulai panas. Mereka merangsek maju ke depan, berniat masuk ke dalam. Namun seratusan Dalmas yang berjaga di depan gerbang kejaksaan, menghadang mereka. Tak ayal, adu badan pun terjadi.
Namun massa berakhir dipukul mundur. Akhirnya massa pun membakar maniken yang bertuliskan Abu Bakar.
Tak lama berselang, perwakilan massa akhirnya diterima pihak kejaksaan yaitu oleh Wakajati Basyuni Maarif dan Asinyel Kejati Susilo. Dalam audiensi ini, massa menyodorkan kontrak politik yang isinya komitmen kejaksaan untuk mengusut dugaan korupsi Abu Bakar. Namun hal itu ditolak kejaksaan.
"Jika bukti awalnya cukup, kami janji akan memprosesnya," ujar Wakajati saat menolak kontrak politik itu.
Akhirnya massa pun menerimanya. Kemudian mereka bubar. Saat sudah tiba di halaman, tiba-tiba seorang demonstran yang tadi memecahkan gelasn di kepala, ambruk pingsan. Kemudian, dia pun dibawa ke RS Halmahera dengan Taksi. Insiden ini juga terjadi pada saat demo di Gedung Sate bulan lalu. Di mana demonstran yang memecahkan botol kaca di kepala, jatuh pingsan.
Posting Komentar