BREBES, -- Aksi unjuk rasa menolak hasil Pilkades kembali terjadi. Ratusan warga Desa Klampok, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Selasa siang (26/2/2013) mendatangi Kantor Bupati dan melakukan orasi. Mereka menuntut pelaksanaan Pilkades ulang serta menyeret panitia ke pengadilan, karena diduga melakukan kecurangan.
Warga yang datang berbondong-bondong dari Desa Klampok menggunakan mobil bak terbuka serta sejumlah sepeda motor kemudian langsung mengadakan orasi secara bergantian.
Mereka tertahan di pintu depan karena pintu pagar telah ditutup sebelumnya oleh petugas kepolisian. “Kami minta bupati keluar,” tutur mereka.
Dalam aksi tersebut warga juga membawa keranda sebagai simbol matinya demokrasi. Selain itu keranda tersebut juga bertuliskan nama panitia dan salah satu calon, Sukwid yang sekarang terpilih menjadi kepala desa.
Sejumlah warga bahkan berpakaian putih-putih seperti orang yang hendak dikuburkan. Menurut salah satu warga , Sutarjo (40) aksi yang dilakukan tersebut merupakan kelanjutan dari aksi sebelumnya di kantor desa beberapa waktu lalu.
Sejumlah kecurangan ditengarai dilakukan panitia untuk memenangkan salah satu calon. “Panitia tidak bekerja secara profesional,” tuturnya.
Panitia juga dinilai tidak tegas dalam bertindak. Banyak surat suara sah yang tercecer dibiarkan begitu saja.
“Ada DPT yang tercecer namun panitia hanya diam saja,” terangnya.
Aksi yang berjalan sekitar satu jam ini sempat membuat arus lalu lintas tersendat. Namun petugas kepolisian beserta satuan pengaman yang lain segera bertindak sehingga tidak terjadi kemacetan.
Setelah puas beorasi kemudian para pendemo segera bergerak menuju gedung DPR untuk menyampaikan aspirasinya kepada anggota dewan. - ( li ) - .
Posting Komentar