Jakarta, -- Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) akan terus berjuang menuntut upah layak dan menolak sistem upah murah dimulai pada tahun ini. Selain itu MPBI berencana mengerahkan ratusan ribu buruh dalam aksi sebelum dan saat perayaan Hari Buruh (May Day) pada 1 Mei 2013.
Hal itu dikatakan Presidium MPBI Said Iqbal dalam pesan tertulisnya, Selasa (2/4/2013).
Menurutnya, jika aksi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan buruh tidak berhasil memaksa pemerintah dan pengusaha memenuhi hak-hak buruh, pihaknya siap melakukan mogok nasional.
Aksi mogok itu, kata Iqbal, memperjuangkan sejumlah tuntutan. Pertama, pencabutan aturan alihdaya atau outsourcing. "Semua buruh seluruhnya termasuk di BUMN harus dijadikan karyawan yang punya kontrak langsung dengan perusahaan," ujar Iqbal. Lanjut dia, aksi juga menuntut Revisi Pepres No 12/2013 tentang Jamkes, Revisi PP No 101/2012 tentang Pbi dan Tolak Upah murah meliputi tolak penangguhan upah min, KHL 84 item bukan 60 item, dan Terakhir, mogok massal ini menuntut agar RUU Ormas dan RUU Kamnas tidak diberlakukan.
Selain itu, Iqbal menambahkan, pada akhir mei 2013 akan dilakukan aksi pemogokan umum buruh outsourcing bumn diseluruh indonesia khususnya dikantor PLN, Pertamina, Telkom.
"Kami juga sedang mempertimbangkan untuk melakukan mogok nasional pada 16 Agustus 2013 saat Presiden SBY membacakan nota keuangan APBN dimana mogok nasional ini akan diiikuti 10 juta buruh di seluruh indonesia, " beber dia menambahkan agenda MPBI.
Seperti diketahui, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang juga bagian dari MPBI menegaskan telah menyiapkan 8-10 aksi besar pada 2013. "Aksi akan jauh lebih besar di tahun 2013. 8 kota besar yakni, Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Batam, Medan dan beberapa kota siap berunjuk rasa dikantor-kantor pemerintahan dan di Jakarta, terpusat di Istana Kepresidenan, "pungkas Said, yang juga sebagai Presiden KSPI. - (sru) - .
Posting Komentar