KUPANG, -- Anggota Lantas Polres Kupang menilang rombongan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) di desa Noelbaki kecamatan Kupang Timur kabupaten Kupang NTT. Kejadian itu pada saat gubernur NTT, Frans Lebu Raya, melakukan kunjungan melihat dan membantu masyarakat di desa Noelbaki yang terkena bencana alam itu.
Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, geram melihat kejadian itu, sebab kejadian serupa telah terjadi berulang kali kepada dirinya. Apalagi cara menahan itu tidak wajar, padahal dalam pelayanan masyarakat yang sedang menderita terkena bencana alam yang terjadi sepekan ini, harus secepatnya mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah karena emergency.
Setelah mobil gubernur NTT bernomor polisi DH I saat melewati anggota Lantas Polres Kupang yang sedang melakukan operasi penertiban lantas di Desa Noelbaki Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang langsung dicegat dan dipanggil, “he…he..he…he..berhenti,” panggil anggota Lantas.
Akhirnya pengemudi mobil DH 1 itu behenti dan Gubenur NTT, Frans Lebu Raya turun dari mobil itu dan menanyakan, “Jangan teriak-teriak begitu. Kenapa kami ditahan, saya gubernur pulang dari tempat bencana alam,” kata Frans Lebu Raya.
“Saya melakukan tugas kemanusian yang membutuhkan waktu cepat, tepat pada kondisi yang emergency. Kalau menurut aturan salah. Tetapi urusan kemanusian yang menunggu bantuan secepatnya apa itu malam atau siang saya harus melihat masyarakat yang menderita di desa tersebut,” jelas Frans Lebu Raya
Anggota lantas Polres Kupang, Dedy H, mengatakan, “Kami menahan kerena perintah dan melaksanakan tugas,” kata Dedy H.
Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, melakukan kunjungan itu bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Tini Tadeus, Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT, Sinun Petrus Manuk, Kepala Dinas PU Provinsi NTT, Andre W Koreh, Kepala Biro Kesra Setda NTT, Ande Kia Nuhan, Kasat Pol PP, Frans Lasa, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi NTT, Alexander Sena.-(sp)-
Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, geram melihat kejadian itu, sebab kejadian serupa telah terjadi berulang kali kepada dirinya. Apalagi cara menahan itu tidak wajar, padahal dalam pelayanan masyarakat yang sedang menderita terkena bencana alam yang terjadi sepekan ini, harus secepatnya mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah karena emergency.
Setelah mobil gubernur NTT bernomor polisi DH I saat melewati anggota Lantas Polres Kupang yang sedang melakukan operasi penertiban lantas di Desa Noelbaki Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang langsung dicegat dan dipanggil, “he…he..he…he..berhenti,” panggil anggota Lantas.
Akhirnya pengemudi mobil DH 1 itu behenti dan Gubenur NTT, Frans Lebu Raya turun dari mobil itu dan menanyakan, “Jangan teriak-teriak begitu. Kenapa kami ditahan, saya gubernur pulang dari tempat bencana alam,” kata Frans Lebu Raya.
“Saya melakukan tugas kemanusian yang membutuhkan waktu cepat, tepat pada kondisi yang emergency. Kalau menurut aturan salah. Tetapi urusan kemanusian yang menunggu bantuan secepatnya apa itu malam atau siang saya harus melihat masyarakat yang menderita di desa tersebut,” jelas Frans Lebu Raya
Anggota lantas Polres Kupang, Dedy H, mengatakan, “Kami menahan kerena perintah dan melaksanakan tugas,” kata Dedy H.
Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, melakukan kunjungan itu bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Tini Tadeus, Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT, Sinun Petrus Manuk, Kepala Dinas PU Provinsi NTT, Andre W Koreh, Kepala Biro Kesra Setda NTT, Ande Kia Nuhan, Kasat Pol PP, Frans Lasa, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi NTT, Alexander Sena.-(sp)-
Posting Komentar