JAKARTA - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mencatat sepanjang 2012 DPR mendapatkan jatah alokasi anggaran sebesar Rp842 miliar. Anggaran tersebut, digunakan untuk keperluan penyusunan Rancangan Undang-Undang.
Di samping itu, Fitra mencatat anggaran untuk pembahasan RUU sebesar Rp466 miliar dengan rata-rata pembahasan satu RUU Rp9 miliar. "Rata-rata ongkos untuk satu RUU sebesar Rp9 miliar," kata Sekjen Seknas Fitra Yuna Farhan, di Jakarta, Jumat (4/1/2013).
Yuna pun mengatakan anggaran sebesar itu tidak digunakan secara optimal. Dari 60 RUU yang ditargetkan rampung di 2012, DPR hanya mampu menyelesaikan 30 RUU menjadi UU.
"Akibatnya, anggaran menjadi sia-sia dan tidak efektif. Alokasi anggaran untuk peningkatan kesejahteraan rakyat tergerus untuk pembahasan RUU yang manfaatnya kurang dirasakan oleh publik," katanya.
Anggaran tersebut, diklaim sebagai anggaran yang dialokasikan secara besar-besaran untuk menunjang fungsi khusunya dalam legislasi, pengawasan, dan penganggaran.
"Lembaga perwakilan rakyat (DPR) ini, yang berisikan para politisi partai juga nampaknya tidak mau ketinggalan 'menyandera' anggaran rakyat," tukas dia.-(okezone)-
Di samping itu, Fitra mencatat anggaran untuk pembahasan RUU sebesar Rp466 miliar dengan rata-rata pembahasan satu RUU Rp9 miliar. "Rata-rata ongkos untuk satu RUU sebesar Rp9 miliar," kata Sekjen Seknas Fitra Yuna Farhan, di Jakarta, Jumat (4/1/2013).
Yuna pun mengatakan anggaran sebesar itu tidak digunakan secara optimal. Dari 60 RUU yang ditargetkan rampung di 2012, DPR hanya mampu menyelesaikan 30 RUU menjadi UU.
"Akibatnya, anggaran menjadi sia-sia dan tidak efektif. Alokasi anggaran untuk peningkatan kesejahteraan rakyat tergerus untuk pembahasan RUU yang manfaatnya kurang dirasakan oleh publik," katanya.
Anggaran tersebut, diklaim sebagai anggaran yang dialokasikan secara besar-besaran untuk menunjang fungsi khusunya dalam legislasi, pengawasan, dan penganggaran.
"Lembaga perwakilan rakyat (DPR) ini, yang berisikan para politisi partai juga nampaknya tidak mau ketinggalan 'menyandera' anggaran rakyat," tukas dia.-(okezone)-
Posting Komentar